Dalam rangka meningkatkan program internasionalisasi, Universitas Udayana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), me-launching hibah dengan nama UNISERF (Udayana University International Senior Researcher Fellowship), Kamis (18/8/22) di Westin Hotel. Proses seleksi untuk program UNISERF ini, mulai dilaksanakan tahun 2022.
Menurut Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng. IPU., launching dan kick off program internasionalisasi UNISERF ini pada prinsipnya adalah memberikan kesempatan kepada peneliti-peneliti dari seluruh dunia yang akan diundang untuk melakukan riset selama 6 bulan di Unud. Selain disiapkan laboratorium-laboratorium yang relevan dan berkesuksesan, para peneliti ini juga akan diberikan sejumlah dana bulanan untuk selama mereka melakukan aktivitas di Bali, termasuk bantuan transportasi udara dari negara mereka ke Bali, hingga kembali ke negara mereka.
"Nah tujuannya ini, tentu yang pertama untuk menggalakkan internasionalisasi di Universitas Udayana. Karena dengan cara ini, kita akan bisa membuat jejaring dengan peneliti partner di luar negeri dengan peneliti yang ada di Unud. Ini akan kami jadikan unggulan, sehingga nanti pada tahun-tahun berikutnya, bisa kita evaluasi dan kita tingkatkan kapasitas dan jumlah peneliti, maupun dari segi penganggarannya.
Lebih lanjut dikatakan, setelah mereka melakukan penelitian berkaitan dengan tema-tema penelitian yang sudah disiapkan pihak Unud, diharapkan nanti di akhir program para peneliti ini akan melakukan publikasi ilmiah di jurnal jurnal internasional yang bereputasi. Dengan catatan, sebagai peneliti yang sedang melakukan penelitian di Unud. Setelah itu, kemudian mereka boleh mencantumkan dari institusi mana mereka berasal. Dengan demikian, nantinya jumlah publikasi internasional di Unud akan semakin meningkat, dan yang lebih penting lagi kami memiliki jejaring internasional,” ucapnya.
Sementara itu, pada akhirnya, peneliti-peneliti yang diajak partner di Unud, juga nanti akan diundang ke negara mereka masing-masing, sehingga ada timbal balik. Untuk tahun pertama ini, kira-kira ada 10- 12 peneliti dulu. Setelah berjalan 1 tahun, ini akan dievaluasi kembali, apabila bagus dampaknya akan tingkatkan lagi.
"Kita coba dulu, mungkin beberapa peneliti, kemudian nanti dievaluasi, sehingga ini menjadi peta jalan untuk merintis atau menggalakkan lagi program program internasional," ujarnya.
Program ini bersifat terbuka, dari negara manapun berasal, bisa melihat pengumuman dan syarat persyaratan lainnya di website Unud. Sehingga melalui website Unud, mereka akan mendapatkan panduan, tuntunan, dan mereka akan berkomunikasi dengan tim. "Nanti mereka dari manapun asalnya, bisa meng apply secara online. Kemudian ada tim yang akan menyeleksi, disesuaikan dengan kebutuhan tema-tema penelitian kita dan disesuaikan dengan fakultas-fakultas yang ada di Unud. Dengan demikian nanti kita tidak membatasi dari mana mereka berasal, tetapi yang lebih penting adalah tema-tema research itu akan berhubungan dengan tema penelitian yang ada Unud.
Dalam program ini, pihaknya sengaja menonjolkan daya tarik Bali. Karena di samping melakukan penelitian-penelitian di Unud, diharapkan mereka juga bisa menikmati budaya, adat istiadat dan yang lain-lain berkaitan dengan kepariwisataan. Sehingga nanti mereka akan memberikan informasi kepada sesama sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi. Secara tidak langsung, ini akan menjadi ajang promosi gratis bagi pariwisata Bali, untuk membantu pemulihan ekonomi pariwisata di Bali.
Sementara itu Perwakilan Konsulat Spanyol yang hadir pada launching ini berharap kedepannya program ini dapat berkembang jauh lebih baik lagi. Tidak hanya sebatas ranah lokal, namun juga ranah lebih jauh yakni internasional. Pihaknya mewakili konsulat spanyol mengaku sangat mendukung program yang dilakukan oleh Unud.