Rektor Unud Prof. A.A Raka Sudewi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2020 bertempat di Gedung Graha Widya Bhakti Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Tangerang, Banten, (29-30 Januari 2020). Turut hadir dalam Rakornas yakni Ketua dan Sekretaris LPPM Unud.

Rakornas ini digelar dalam rangka meningkatkan integrasi penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan invensi dan inovasi untuk pembangunan nasional berkelanjutan.

Rakornas juga menghadirkan beberapa Menteri sebagai pembicara yakni Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, Ph.D, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. (H.C) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, B.A., M.B.A., Menteri Perindustrian Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K)

Rakornas dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan turut dihadiri Presiden kelima RI Hj. Megawati Soekarnoputri. Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo menyoroti permasalahan energi dimana Indonesia kaya akan kelapa sawit yang dapat diolah menjadi bio diesel.

"Kita memiliki persoalan bangsa dan kita ingin segera memecahkannya, defisit neraca perdagangan khususnya energi sangat menganggu bertahun-tahun, daya saing masih rendah, inovasi berbasis riset juga belum optimal. Mengambil ilustrasi negara Brasil yang kini telah menggunakan E100. Kita memiliki potensi jutaan liter minyak sawit untuk bio diesel. Sudah mampu memproduksi B20 dan tahun ini sudah B30 dan akan menuju B40 dan akan terus naik. Ini tidak mustahil karena kita memiliki banyak pakar. Kedepan agar semua industri mengunakan minyak bio diesel.

Dengan menggunakan SDM dan bahan yang dimiliki sendiri, dengan membangun industri katalis sendiri maka harga sawit akan naik sehingga impor minyak menjadi turun. Inovasi untuk membawa perubahan melalui pembangunan industri nasional. Arahnya agar tidak ketergantungan dengan negara lain. Riset kedepan harus dikembangkan agar negara tidak tertinggal dan diharapkan memberikan nilai tambah bagi negara dan ekonomi masyarakat. Jangan sampai riset hanya berupa laporan tetapi harus menghasilkan sesuatu.