Dalam upaya membantu meringankan beban korban yang terdampak bencana gempa bumi 4,8 magnitude yang berpusat di 8 km barat laut Kabupaten Karangasem pada Sabtu (16/10) lalu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana laksanakan pengabdian institusi dalam hal mitigasi bencana. Pengabdian dilakukan dengan menyalurkan donasi berupa paket sembako yang dibagikan pada dua titik lokasi yaitu di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem dan Desa Terunyan tepatnya di Posko Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada Kamis (21/10). Kedatangan tim LPPM Unud disambut hangat oleh pihak Desa Pempatan yang diwakili Perbekel Desa, Nengah Suta, pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan mengingat kondisi ekonomi masyarakat sedang lemah dalam masa pandemi Covid-19. “Adapun, bantuan ini dengan situasi di masyarakat terutama di Desa Pempatan sangat berguna sekali,” kata Nengah Suta kepada tim Udayana TV. Jumlah bantuan sembako yang disalurkan di Desa Pempatan sebanyak 157 paket Ketua LPPM Unud, Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si., mengatakan, “Hal yang sama juga kami lakukan di sini, di Desa Terunyan yaitu sejumlah 157 paket sembako. Nah, isinya kurang lebih ya ada beras, ada minyak, ada roti, ada mie, yang bisa digunakan oleh masyarakat dalam waktu yang singkat.” Pihaknya berharap bantuan ini bisa meringankan masyarakat paling tidak dalam satu atau dua minggu ke depan dan bisa sampai ke masyarakat sesuai dengan jadwal yang memang sudah diatur oleh Satgas Penanggulangan Bencana di masing-masing kabupaten.
Ditemui saat sedang bertugas, I Kadek Agus Sutapa selaku Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli, menyampaikan situasi Posko Lapangan Darurat Bencana Gempa Bumi, Kedisan saat ini cukup sibuk karena proses loading barang keluar-masuk sedang berjalan. Bersama tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Perhubungan, Basarnas, dan relawan, pihaknya telah bekerja mulai begitu terjadinya gempa. Agus berterima kasih kepada seluruh donatur yang telah memberikan donasi dan dukungan logistik kepada masyarakat, baik dari perorangan, organisasi maupun lapisan pemerintah, termasuk LPPM Unud atas wujud empatinya. “Mudah-mudahan dengan dukungan paket bantuan yang disalurkan hari ini semoga bisa meringankan warga kita yang di seberang danau saat ini posisinya tidak dalam kehidupan normal,” tambahnya. Agus juga mengatakan saat ini terdapat tiga desa yang terisolir yakni desa Terunyan, Abangsongan dan Abang Batudinding, akibat akses jalur darat yang masih rawan longsor sehingga diubah melalui jalur air atau danau.
Untuk membantu upaya pemulihan bencana, LPPM Unud berencana untuk melanjutkan bantuannya dalam bentuk penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada periode berikutnya di bulan Februari-Maret. Bantuan bisa dalam hal trauma-healing pasca bencana, pembersihan lokasi, serta pengembangan di bidang kesehatan dan ekonomi. “Nah, harapan kami nanti terus berlanjut, ini tidak hanya berhenti dalam bentuk penyerahan bantuan ya, tapi akan kami tindaklanjuti dengan, satu (penempatan) mahasiswa KKN, kedua nanti ada juga beberapa pengajuan dosen yang akan kami arahkan ke lokasi-lokasi ini sesuai dengan bidangnya masing-masing.” jelas Prof. Suarsana.