Pandemi Covid-19 turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang kian melemah. Sebagian besar masyarakat terpaksa dirumahkan akibat pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah. Melihat kondisi ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana berkomitmen melakukan sejumlah upaya untuk memotivasi masyarakat dalam melihat peluang usaha di tengah pandemi, salah satunya melakukan webinar. LPPM Universitas Udayana menggelar webinar bertajuk Entrepreneur Talk #1 Dare to Dream From Employee to Entrepreneur, Sabtu (16/5/2020) siang. Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui platform Cisco Webex ini menghadirkan lima orang narasumber, di antaranya Sutrisna Dewi (Koordinator Badan Pengelola Usaha dan Dosen FEB Unud), Nengah Natya (Owner Coco Group), Putu Sudiarta (Owner Bamboomedia), Agung Wedha (Owner Bali Organik Subak), dan Ria Laksmana Wijaya (Owner CV Asa). “Menurut saya modal itu nomor dua, tetapi keyakinan bisnis dan mental nomor satu. Modal bisa kita pinjam, tapi mental perlu kita pupuk, sehinga betul-betul bisa menjalankannya,” ungkap Nengah Natya, owner Coco Group. Pengusaha yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis ritel ini memaparkan, berwirausaha tidak harus selalu dimulai dengan modal besar. Memulai usaha dengan modal besar tanpa dibarengi penanganan resiko yang baik cenderung menimbulkan resiko yang lebih besar pula. Agung Wedha (Owner Bali Organik Subak), dan Ria Laksmana Wijaya (Owner CV Asa) yang telah lama berpengalaman dalam usaha pertanian dan peternakan menyepakati dua bidang ini berpeluang berkembang di masa mendatang. “Minimal memenuhi kebutuhan kita di rumah, syukur-syukur bisa diperluas untuk dijual. Ke depan konsen orang untuk hidup sehat, life style orang akan berubah, pola makan berubah. Healthy life adalah prospek yang bagus ke depannya,” papar Agung. Sementara itu, Ria menuturkan, pentingnya mempelajari perilaku hidup hewan saat memilih berkecimpung dalam usaha peternakan. “Masa-masa awal memulai usaha adalah masa-masa kita belajar dan yang menjadi mentor adalah usaha Anda. Anda akan bergelut dengan hewan dan makhluk hidup, sehingga harus tahu bagaimana perilaku hidupnya,” jawab Ria mengingatkan. Ia pun berpesan kepada peserta agar berani mempromosikan usahanya, meski dimulai dengan modal kecil. Hal ini penting dilakukan sebagai salah satu bentuk promosi yang dapat memudahkan dalam pemasaran produk. “Anda harus yakinkan kepada semua orang usaha Anda itu memang layak untuk dipercaya. Walaupun sekadar berjualan dodol, menjual gula, atau sembako, jangan malu. Perkenalkan usaha Anda kepada semua orang,” tambah Ria lagi. Peserta tidak hanya berasal dari kalangan umum. Webinar ini pun turut memancing diskusi dari mahasiswa-mahasiswa yang tertarik mencoba belajar berwirausaha. Menyikapi hal ini, Sutrisna Dewi, Koordinator Badan Pengelola Usaha Universitas Udayana meyakinkan, belajar berwirausaha sejak berkuliah dapat memberikan pengalaman soft skill bagi mahasiswa, selain mempelajari hard skill di dalam kelas. “Kuliah dan buka usaha itu bagus, karena Anda akan belajar mengelola waktu. Pandai-pandailah mengelola waktu, di situ Anda akan belajar banyak. Mulai dari apa saja yang bisa Anda mulai,” paparnya. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini pun menegaskan, tak perlu takut menghadapi resiko dalam memulai usaha. Menurutnya berwirausaha maupun menjadi pekerja sama-sama memiliki resiko. “Sekarang sarana pembelajaran sudah terbuka lebar. Mau belajar dimana saja sudah banyak. Resiko penting untuk diperhatikan, tapi jangan sampai menghambat kita,” tambah Sutrisna Dewi. Hal ini disepakati Putu Sudiarta, owner Bamboomedia sekaligus technopreneur ini. Menurutnya, berkecimpung di dunia wirausaha akan selalu didampingi dua sisi, antara resiko dan keuntungan. “Perlu keberanian mengambil resiko, namun di satu sisi juga ada keuntungan. Hal ini jangan sampai menghambat,” tambahnya. Webinar yang bertujuan memberikan motivasi kepada masyarakat ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. LPPM Universitas Udayana pun berkomitmen akan terus berupaya melaksanakan kegiatan serupa yang bermanfaat bagi masyarakat luas.